Sebelum memahami lebih lanjut
tentang gejala kanker otak, Anda perlu memahami struktur otak
manusia terlebih dahulu. Otak merupakan organ tubuh penting yang mengatur
segala aktivitas / gerakan tubuh manusia. Bayangkan saja Anda sedang naik
motor, ada berapa aktivitas yang Anda lakukan? Melihat jalan, menyetir, lihat
kiri-kanan, lihat kaca spion, menyeimbangkan, belum lagi sambil mikir nanti
malam mau makan apa... Dalam satu detik, ada riburan hal yang terjadi dalam
otak Anda (baik yang terjadi secara sadar maupun tidak sadar).
Otak bisa multitasking begini
karena semua aktivitas tersebut diatur oleh bagian otak yang berbeda (tiap
bagian memiliki fungsi yang berbeda). Secara umum, otak manusia dibagi menjadi
tiga bagian, yaitu otak besar (cerebrum), otak kecil (cerebellum)
dan batang otak (brain stem). Tiap bagian ini terbagi lagi menjadi
bagian yang lebih kecil, di mana masing-masing bagian kecil tersebut terbagi lagi,
dan seterusnya. Ruang antar bagian terisi oleh cairan otak (cerebrospinal
fluid), sedangkan bagian luarnya terlindungi oleh tiga lapis selaput otak
(meninges) dan tulang tengkorak.
Nah, tiap bagian otak tersebut
bisa terkena tumor/kanker. Walaupun tumor jinak, tapi karena tumbuhnya di otak,
bisa menjadi sangat berbahaya. Tumor tersebut dapat mengganggu fungsi dan
merusak struktur susunan saraf pusat, karena terletak di dalam rongga yang
terbatas (rongga tengkorak). Seiring dengan berkembangnya tumor
tersebut, jaringan otak akan semakin tertekan. Padahal volume rongga tengkorak
sangat terbatas dan tidak mungkin bertambah besar. Inilah yang
menjadikan sakit kepala / pusing sebagai gejala awal kanker otak.
Ciri-ciri awal kanker otak
sangat bervariasi, tergantung pada bagian otak mana yang terserang. Misalnya
kepala pusing atau terasa mual. Berikut gejala kanker otak
yang patut Anda waspadai:
- sakit kepala disertai mual sampai muntah yang menyemprot
- daya penglihatan berkurang
- penurunan kesadaran atau perubahan perilaku
- gangguan berbicara
- gangguan pendengaran
- gangguan berjalan / keseimbangan tubuh
- gangguan saraf
- anggota gerak melemah atau kejang
- pada bayi biasanya ubun-ubun besar menonjol
Ingat, daftar di atas hanya
merupakan gejala. Walaupun Anda mengalami satu atau lebih gejala di atas, belum
tentu Anda terkena kanker otak. Untuk memastikan, Anda harus diperiksa langsung
oleh dokter ahli syaraf serta menjalani pemeriksaan lanjutan seperti CT scan,
MRI, angiogram, myelogram, spinal tap dan biopsi.
Apa yang menyebabkan kanker otak?
Kanker otak dapat disebabkan oleh berbagai macam
hal. Penyebabnya bisa satu atau lebih, dan secara umum dapat dibagi menjadi dua
kategori:
Faktor dari dalam
Merupakan
faktor yang datang dari dalam diri sendiri. Yang utama adalah faktor
keturunan / genetik. Jika ada sanak saudara yang
punya riwayat menderita kanker otak, berarti peluang Anda terkena kanker otak
lebih besar daripada mereka yang keluarganya tidak ada penderita kanker otak.
Faktor kedua yang dapat memicu terjadinya kanker otak adalah riwayat
benturan (jika kepala Anda pernah terbentur). Benturan ini dapat
menyebabkan trauma pada jaringan otak, sehingga bisa jadi penyebab tumbuhnya
jaringan abnormal dalam otak (yang kemudian dapat berkembang menjadi kanker
otak).
Faktor dari luar
Merupakan faktor yang datang
dari luar tubuh, pada umumnya berupa makanan dan radiasi. Obat-obatan tertentu
yang diminum secara terus-menerus berpotensi menyebabkan kanker. Faktor-faktor
lainnya:
- Pola hidup yang kurang sehat: misalnya merokok, makanan berlemak, kurang serat, dsb.
- Bahan karsiogenik: minyak goreng yang dipakai berulang-ulang, bahan kimia yang termakan
- Radiasi: paparan radiasi dalam gelombang tertentu dapat memicu berkembangnya sel kanker
Tidak ada komentar:
Posting Komentar